Minggu, 26 Desember 2010

Indonesia Perlu Belajar
Senin, 27 Desember 2010 | 08:48 WIB
Pemain timnas Malaysia, Safiq Bin Rahim, mengangkat kedua tangannya ke arah penonton di samping pemain timnas Indonesia, Arif Suyono, yang berjalan lemah usai pertandingan dalam laga pertama babak final Piala Suzuki AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/12/2010). Indonesia kalah 0-3.


KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kekalahan 0-3 (0-0) dari Malaysia menegaskan bahwa Indonesia masih perlu belajar. Paling tidak Indonesia menjadikan kekalahan itu untuk melakukan langkah terobosan signifikan menghadapi pertemuan final kedua Piala Suzuki AFF di Jakarta, 29 Desember.
Pelatih Indonesia Alfred Riedl menilai kekalahan itu lebih disebabkan pemain kehilangan konsentrasi di saat-saat kritis. ”Mengapa mereka kehilangan konsentrasi seperti itu, saya tidak tahu,” ujar Riedl dalam jumpa pers seusai pertandingan yang juga diikuti wartawan Kompas, Agung Setyohadi, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Riedl belum bisa memastikan apakah penghentian pertandingan selama lima menit akibat laser ikut membuat konsentrasi pemain buyar. Namun, seberapa buruk akibatnya terhadap konsentrasi pemain, Riedl belum bisa memastikannya. Markus dua kali memprotes wasit karena sorot laser mengenai wajah dan matanya. ”Laser memang sesuatu yang buruk, semoga tidak ada lagi seperti itu,” ujar Riedl.
Riedl menegaskan, kekalahan ini juga membuatnya bingung. Pada babak pertama, kedua tim bermain imbang dalam menciptakan peluang gol maupun penguasaan bola. Bahkan, pada awal babak kedua Indonesia memiliki dua peluang bagus mencetak gol. ”Tetapi setelah kebobolan satu gol, para pemain tuan rumah menjadi lebih percaya diri dan pemain bertahan kami seperti kebingungan,” ujar Riedl.
Mengenai gangguan publisitas terhadap para pemain tim nasional dalam beberapa hari terakhir, Riedl menilai itu sangat mengganggu. ”Bukan hanya media, tetapi juga federasi (PSSI) dan masyarakat. Sebenarnya itu tidak perlu. Terlalu berlebihan. Apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Jakarta sangat buruk,” ujar Riedl.
Pelatih Malaysia Krisnashamy Rajagobal menilai gol pertama mendongkrak semangat pemainnya. Hal ini sama dengan kejadian di Indonesia saat timnya dikalahkan Indonesia.
Ia juga mengakui Indonesia bermain sangat bagus pada babak pertama sampai terjadinya gol. Para pemain Indonesia, seperti Oktovianus Maniani, Cristian Gonzales, dan Yongki Aribowo, membuat para pemain kerepotan menjaganya.
Pada final kedua nanti, Rajagobal mengaku tidak akan menerapkan pola bertahan. Modal keunggulan 3-0 belum menjadi jaminan Malaysia akan memenangi Piala AFF 2010. Ia akan memainkan strategi sesuai dengan kondisi di lapangan. ”Saya tegaskan kepada para pemain bahwa perjuangan belum selesai. Mereka harus berkonsentrasi selama 90 menit di Indonesia,” ujar Rajagobal.
Riedl menilai, untuk menang 4-0 pada laga final kedua supaya menjadi juara bukan perkara mudah dan membutuhkan kerja keras. Namun, masih ada peluang meskipun tipis. Ia berharap laga kandang memberikan peluang yang bagus. ”Tentu saya akan berbicara dengan para pemain untuk membahas apa yang terjadi. Saya juga akan melakukan sesuatu untuk mengangkat mental pemain. Namun, pemain sendirilah yang harus memperbaiki diri,” ujar Riedl.
Pertandingan ketat dengan tempo tinggi di babak pertama sempat menggugah emosi sekitar 88.000 suporter kedua tim yang memadati Stadion Bukit Jalil. Di akhir babak pertama, pengawas pertandingan mengumumkan agar suporter tidak mengarahkan sinar laser kepada pemain. Kejadian sorotan menggunakan sinar laser ini sempat dikeluhkan kiper Markus Haris Maulana hingga menunda eksekusi tendangan sudut. Selama pertandingan, polisi juga berpatroli keliling di lintasan di luar stadion mengawasi tribune suporter.
Namun, setelah Indonesia tertinggal 0-3, suporter yang memadati tribune biru mulai meninggalkan arena. Dukungan untuk tim nasional pun mulai hilang, tidak ada lagi teriakan ”Indonesia, Indonesia”.
Dukung tim nasional
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat Indonesia tidak berkecil hati dan tetap mendukung tim nasional Indonesia dengan cara sportif. Kekalahan 0-3 dari Malaysia diharapkan Presiden tetap menjadi kemenangan yang tertunda bagi Indonesia.
Presiden menyampaikan hal itu seusai menonton pertandingan final Piala Suzuki AFF bersama klub sepak bola Cikeas Junior dan wartawan di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu (26/12/2010) malam. ”Tidak perlu kecil hati, jangan salah-menyalahkan, pasti timnas kita juga ingin berbuat yang terbaik,” ujar Presiden.
”Kalau jadi suporter, jangan ikut seperti Malaysia, mengganggu temannya. Kita tunjukkan kita menjadi bangsa yang sportif,” ujar Presiden.
Pada waktu istirahat setelah babak pertama pertandingan, Presiden mengatakan, ia telah menelepon Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang menonton di Stadion Bukit Jalil. Presiden meminta Menpora memprotes adanya penonton Malaysia yang memainkan sinar laser dan mengganggu konsentrasi pemain Indonesia.
Di Cikeas, selain rombongan anggota klub Cikeas Junior, antara lain tampak pula Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.
Presiden menonton pertandingan ini melalui layar lebar yang dipasang di pendopo samping kediaman Presiden di Cikeas.
Suasana stadion
Suasana damai di Stadion Bukit Jalil, sebelum pertandingan digelar, juga cukup kondusif. Di jalan yang mengelilingi stadion, suporter berjalan-jalan menghabiskan waktu. Saat kelompok merah bertemu kelompok kuning, tidak ada ketegangan. Mereka juga bisa duduk bersama di satu bangku meja di warung-warung makan. Suasana ini tidak seperti yang ada di forum-forum dunia maya. ”Kami tidak mau gaduh, kami mau sukan. Semoga tidak ada gaduhlah. Penyokong Indonesia mantaplah,” ujar seorang suporter Malaysia, Jamel bin Madrasiq.
Semangat tidak mau gaduh itu pula yang mendorong kedua kelompok suporter dari Indonesia dan Malaysia berfoto bersama. Bahkan, bule-bule yang datang ke sekitar stadion dengan nyaman berfoto bersama para suporter. ”Di sini suasananya lebih nyaman (dibandingkan di Gelora Bung Karno). Kami sekeluarga bisa berjalan santai dulu,” ujar Andi, yang bersama keluarganya berjalan santai di sekitar stadion sambil menggendong putranya yang berusia dua tahun.
Kemeriahan di stadion ini juga berkat antusiasme para tenaga kerja Indonesia yang berada di Kuala Lumpur. Sulaiman sudah sejak pukul 11.00 berada di stadion. Tenaga kerja asal Lombok ini datang bersama 30 temannya asal Bali dan Nusa Tenggara Barat. (DAY)
Bepe: Masih Ada 90 Menit di Jakarta
Senin, 27 Desember 2010 

JAKARTA, KOMPAS.com — Striker timnas Indonesia, Bambang Pamungkas (Bepe), menggenjot semangat teman-temannya untuk meraih kemenangan pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Jakarta, 29 Desember nanti.
Meski kalah 0-3 dari Malaysia, Bepe yakin bahwa Indonesia masih bisa memenangi babak final. Keyakinan itu diungkapkan Bambang Pamungkas melalui situs mikrobloging Twitter dengan akun @Bepe20 yang ditulisnya pada Senin (27/12/2010) pagi.
"Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat...!!! #Indonesiamasihbisa," tulis striker yang juga salah satu pemain paling senior di timnas "Garuda".
Pada laga final pertama yang digelar di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010), Indonesia takluk dari "Macan Melayu" 3-0.
Bepe diturunkan sekitar menit ke-80 untuk menggantikan Cristian Gonzales. Sayang, baik Bepe, Gonzales, maupun Irfan Bachdim tak mampu menjebol gawang Malaysia.
Sumber : tribunnews.com

Rabu, 22 Desember 2010

Peserta CPNS Lulus Tanpa Tes

Jambi (ANTARA) - Dua pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Provinsi Jambi diduga lulus tanpa mengikuti tes tertulis.
Sumber kesaksian yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan, Rabu, salah seorang peserta ujian jurusan dokter umum bernama Dr David Ramli, tidak mengikuti ujian pada waktu pelaksanaan tes tertulis pada 5 Desember 2010.
"Waktu itu, saya datang ke rumahnya untuk menghadiri resepsi pernikahan dokter itu di Mandalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, sekitar pukul 10.00 WIB. Bahkan ketika itu, saya menyaksikan dia berada di pelaminan. Kok bisa dia lulus CPNS," ujarnya.
Menurut dia, tidak mungkin seseorang yang sedang melangsungkan pesta pernikahan bisa mengikuti ujian tertulis. Sebab, ujian tertulis CPNS dilakukan secara serentak pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB lebih. Sementara, lokasi tes yang berada di Gor Kota Baru, selesai ujian hingga sekitar pukul 11.00 WIB. "Kalau pakai joki mungkin," katanya.
Dalam undangan yang didapatkan ANTARA, tercantum bahwa menantu salah satu petinggi DPRD Provinsi Jambi ini benar melakukan pernikahan pada hari tes tertulis tersebut. Bahkan dalam undangan disebutkan, acara dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.
Namun, anehnya ketika pengumuman CPNS, nama yang berinisial David Ramli ini lolos dengan memperoleh nilai 76,49 dengan posisi ranking empat.
Satu nama lainnya, yakni Cek Ana Masmita, juga diduga lulus tanpa mengikuti tes. Dia bahkan sebelumnya tidak lulus seleksi administrasi.
Cek Ana Masmita lulus untuk formasi S-2 Magister Manajemen Ekonomika dan Bisnis dengan menduduki peringkat pertama dan perolehan nilai 67.20.
Salah satu sumber yang juga mengikuti ujian tersebut mengatakan pada waktu seleksi administrasi, peserta yang lolos hanya ada tiga nama.
"Dari nama yang lulus administrasi, tidak ada nama Cek Ana Masmita. Bahkan saya tidak menemukan sosok Cek Ana Masmita pada waktu ujian," ujarnya.
Demikian juga, ketika dicek hasil seleksi administrasi yang dikirimkan BKD Provinsi Jambi pada sejumlah media melalui email, nama Cek Ana Masmita juga tidak ditemukan.
Padahal, Kepala BKD Provinsi Jambi, Husnaini sendiri yang mengakui bahwa pengumuman yang dipasang di media cetak dan elektronik benar adanya.
Sementara, Kepala BKD Provinsi Jambi, Husnaini, membantah sejumlah temuan tersebut.
Menurut dia, untuk nama Cek Ana Masmita sudah dicek dan mengikuti ujian tertulis. "Waktu itu kita mengalami aplikasi error, jadi nama Cek Ana Masmita itu tidak keluar, dan ia komplain.
"Setelah kita proses Cek Ana Masmita lulus seleksi administrasi, dan mengikuti ujian. Kita belum tahu lokasi tesnya, kalau tidak di BKKBN atau di Dinas Keluatan dan Perikanan," ujarnya.
Lokasi itu memang disediakan bagi pelamar yang komplain dan bermasalah ketika seleksi administrasi. Namun yang bisa membuktikan tersebut hanyalah tanda tangan peserta ketika ujian. Sayangnya, tanda tangan tersebut tidak bisa dipublikasikan, karena tanda tangan tersebut dikirim langsung bersama berkas LJK ke pihak ITB.
"Kita tidak punya arsipnya," kata Husnaini berkilah.
Untuk peserta David Ramli, Husnaini belum bisa memberikan jawaban. Ia mengaku baru mendengar laporan tersebut dan belum mengecek kebenarannya.
"Nanti kita cek dulu, kita belum tahu apakah dia ujian atau tidak," katanya

Selasa, 21 Desember 2010

Setitik Harapan demi Kebanggaan Prestasi


Pemain timnas Indonesia merayakan kemenangan ke arah pendukungnya usai mengalahkan timnas Filipina dalam semifinal Piala Suzuki AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/12/2010). Indonesia menang 1 - 0.
Oleh Gatot Widakdo
Prestasi olahraga kita seperti gerakan dalam tarian poco-poco dari kawasan Indonesia timur. Maju selangkah, mundur dua langkah, atau kadang cuma jalan di tempat. Berbagai program pembinaan sudah dijalankan, tetapi hasilnya tidak menunjukkan hasil konsisten. Itu sebabnya dalam beberapa gelaran olahraga, nama Indonesia tidak terlalu diperhitungkan.

Sepanjang tahun 2010, tak banyak prestasi spektakuler yang dicetak insan olahraga di Indonesia. Yang teraktual, pada ajang multicabang Asian Games XVI di Guangzhou, China, bulan November lalu. Di klasemen akhir, Indonesia—dengan 4 medali emas, 9 perak, dan 13 perunggu—bercokol di peringkat ke-15. Hasil ajang Asian Games ini merupakan cermin dari pembinaan olahraga nasional sepanjang tahun 2010.

Dilihat dari sisi jumlah medali dan posisi Indonesia pada klasemen akhir memang ada peningkatan dibandingkan dengan ajang serupa yang digelar di Doha, Qatar, empat tahun silam. Ketika itu, Indonesia meraih 2 emas, 3 perak, dan 15 perunggu serta menduduki peringkat ke-22. Namun, klaim keberhasilan yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Ketua Umum KONI Rita Subowo atas pencapaian ini patut dipertanyakan.

Pasalnya, medali emas yang didapat Indonesia bukan dari atlet binaan KONI ataupun hasil Program Indonesia Emas (Prima) yang dibuat Menpora dan KONI. Tiga medali emas diraih cabang perahu naga, cabang olahraga yang sebelumnya nyaris tidak diberangkatkan. Satu lagi disumbangkan oleh atlet bulu tangkis nonpelatnas, Markis Kido/Hendra Setiawan. Artinya, meski target raihan medali emas terpenuhi, semua itu bukan didapat dari atlet yang sebelumnya telah diprediksi bisa meraih emas.

Satu hal lagi, meskipun peringkat Indonesia di Asian Games kali ini lebih baik, jika dibandingkan dengan prestasi negara ASEAN lainnya, posisi Indonesia tetap masih kalah dari Thailand (peringkat ke-9 dengan 11 emas, 9 perak, dan 32 perunggu) dan Malaysia (peringkat ke-10 dengan 9 emas, 18 perak, dan 14 perunggu). Dengan hasil ini, Menpora dan KONI harus bekerja keras jika ingin mewujudkan mimpi mereka meraih juara umum pada ajang SEA Games 2011 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang.

Mimpi di Siang Bolong
Bukannya pesimistis, keinginan menjadi juara umum pada SEA Games 2011 mendatang seperti mimpi di siang bolong. Siapa pun tahu, untuk mencetak prestasi emas tidak bisa dibuat secara instan dan semudah membalikkan telapak tangan. Parahnya lagi, pembinaan atlet Indonesia sekarang tidak dilakukan dengan sistem jangka panjang. Program Atlet Andalan yang mengadopsi pembinaan atlet jangka panjang dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah ditinggalkan.

Sudah sejak lama kita mengingatkan bahwa orientasi pembangunan olahraga bangsa ini sepertinya bergerak ke arah yang salah. Kita lebih memacu prestasi tanpa memerhatikan struktur bangunan yang mendukung prestasi itu sendiri. Prestasi seharusnya dianggap sebagai konsekuensi dari adanya struktur bangunan olahraga yang kukuh, yang salah satu pilar utamanya adalah budaya berolahraga dari masyarakat.

Bicara potensi, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237 juta jiwa adalah salah satunya. Bayangkan, andai kata beberapa puluh juta orang melakukan kegiatan olahraga secara teratur dan memanfaatkan olahraga sebagai bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari, tidak mustahil akan muncul beberapa ratus ribu bibit unggul yang memiliki bakat dan potensi. Tidak perlu lagi ada ide program naturalisasi seperti dilakukan di cabang olahraga sepak bola untuk memajukan sepak bola.

Kemudian, andai kata mereka dilatih secara khusus, tidak mustahil akan muncul beberapa puluh ribu calon juara berbagai cabang olahraga. Andai kata mereka dibina melalui proses pembinaan menuju prestasi tinggi, tidak mustahil akan muncul beberapa ribu calon juara dunia di berbagai cabang olahraga.

Karena itu, pemangku kepentingan olahraga sudah selayaknya menyusun program-program untuk membangkitkan prestasi olahraga yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Pembinaan dan pelatihan juga sudah seharusnya menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar segala sesuatu yang dikerjakan bisa efektif dan efisien dalam rangka terciptanya peningkatan prestasi olahraga yang berkelanjutan.

Yang tak kalah penting, para pembina olahraga juga harus punya komitmen bersama untuk bekerja lebih keras, pertama-tama dengan menggairahkan kembali kegiatan turnamen dan kompetisi mulai dari level yang paling dasar. Tanpa itu semua, tidak akan ada atlet yang muncul.

Cetak biru pembinaan olahraga Indonesia, seperti tertuang dalam UU Nomor 3/2005, mendudukkan pemerintah dan KONI pada pusaran utamanya. Sayangnya, peran besar yang harus dimainkan pemerintah tidak diimbangi oleh ketersediaan dana yang memadai, bahkan cenderung birokratis.

Pada penyelenggaraan pelatnas Asian Games 2010, induk organisasi olahraga menyesalkan birokrasi keuangan yang berbelit-belit. Setiap kegiatan harus dibuat dalam sebuah proposal yang diajukan ke Dewan Pengarah Satlak Prima. Jika disetujui, uang kegiatan itu pun baru turun. Mengapa tidak dibuat rencana anggaran triwulan, caturwulan, atau semester agar tidak setiap hari pengurus disibukkan oleh proposal.

Masih Ada Kebanggaan

 Sejauh ini kita masih bisa bangga, atlet-atlet bulu tangkis dapat bicara banyak di turnamen internasional. Setidaknya tradisi medali emas di ajang Asian Games dan Olimpiade masih bisa dipertahankan dari cabang bulu tangkis. Apresiasi juga patut diberikan kepada atlet angkat besi, voli pantai, balap sepeda, perahu naga, dan atletik yang bisa unjuk gigi di kawasan Asia.

Di ajang otomotif, kita punya pebalap muda berbakat Rio Haryanto yang menjadi juara umum Formula BMW Pacific 2009 dan menjadi pebalap Indonesia pertama yang menjajal mobil Formula 1. Sementara dari arena tinju profesional, sepak terjang Chris John sangat membanggakan. Petinju berusia 31 tahun ini masih tercatat sebagai juara dunia kelas bulu versi WBA.

Kita juga cukup bangga melihat perjuangan tim nasional PSSI yang cukup mengesankan selama babak penyisihan Piala Suzuki AFF. Penampilan mereka memberi efek euforia bagi masyarakat Indonesia yang memang sangat haus dengan kebanggaan prestasi. Bagi masyarakat, prestasi olahraga di ajang internasional adalah hiburan yang sangat berharga di tengah segala kesulitan yang mereka hadapi.
Kompas Cetak
Sumber :
Teknologi al Qur'an berisi teknologi masa depan yg canggih & pintar


" Sesungguhnya telah Allah datangkan sebuah Kitab berisi Ilmu Pengetahuan (Teknologi Al-Qur'an) kepada Kita semua, sebagai Petunjuk dan Rahmat bagi Orang2 yang beriman ". (QS. Al A'raaf : 52)

" Siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, Sungguh aku termasuk orang2 muslim ( yang berserah Diri ) ". (QS Fushilat: 33)

" Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik2 dan (bencana) yang buruk2...." (QS. AL A'raaf:168)


  Benarkah Al Quran Berisi Teknologi Masa Depan yg Canggih ?? 
Teknologi al Qur'an yang diatas pemikiran normal, sehingga sulit untuk membayangkannya.  Cara satu2nya adalah dengan mencobanya, merasakannya sendiri.....
> Apa yang terjadi bagi pemikiran normal adalah munculnya berbagai keajaiban dan kemukjizatan.  Akan tetapi sesungguhnya semua itu hanyalah teknologi semata. Hanya dengan  meyakini al Qur'an dan as Sunnah sebagai penuntun, teknologi Al Quran bersifat nyata, rasional dan jauh dari unsur gaib, magis apalagi Klenik atau Supra Natural.
PENGOBATAN TERAPI NURSYIFA'Kita semua bisa membangkitkan kemampuan dan potensi karunia Allah sebagaimana dinyatakan dalan surat al Baqaroh ayat 30 s/d 34 : " Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini dan memberi ilmu pengetahuan ( Teknologi ). "
*Semua itu berupa teknologi canggih hasil penggalian dan pendalaman kandungan teknologi al Qur'an selama bertahun2, sebagaimana pada zaman dulu dilakukan oleh Ibnu Sina ( Bapak Kedokteran Islami ).
PENGOBATAN TERAPI NURSYIFA'Sebagai perumpamaan, pada saat teknologi masih teknologi telepon kabel, tentu akan bingung melihat seseorang membawa Handphone dan menelepon tanpa menggunakan kabel.  Tentu saja sulit dipercaya dan bahkan ada yang menganggap bahwa jin yang menyambungkannya....
Satu2nya cara agar mereka percaya bahwa itu adalah nyata berupa teknologi baru yang canggih, tentu saja harus meminjamkan telepon genggamnya (HP-nya) dan mengajarkan cara menggunakan, baru mereka mau percaya bahwa ini adalah "Teknologi baru Masa Depan dan bukan bantuan Jin."
*Sebagaimana Handphone, kalau Kita ingin menggunakan Fitur2 canggihnya, seperti Video Call, memperoleh informasi tanpa batas (melalui Internet), maka HP Kita harus di " Setting " dulu.  Begitu juga untuk mengaktifkan "Potensi dan Kemampuan" Kita, maka perlu di- " Setting " terlebih dahulu oleh NurSyifa', wajar dan rasional bukan ??
PENGOBATAN TERAPI NURSYIFA'Tentu saja Kita semua perlu belajar banyak agar bisa memahi dan menerapkan semua teknologi yang terkandung dalam Al Quran demi kehidupan yang lebih baik.
Masih banyak indra2 lainnya yang belum diselidiki ilmu pengetahuan

" ...Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang2 yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan Sholat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menycikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali ". (QS. Fathir: 18)
" Sungguh Kami mengutus Engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan... " (QS. Fathir: 24)
" Apabila kamu melihat seseorang di karuniai kelebihan dengan harta melimpah2 dan dengan kecantikan maka menengok pulalah kepada orang2 yang serba kekurangan ". (HR Muslim)

  Ternyata Al Quran Mengandung Teknologi yang Penuh Manfaat 
*Dari hasil menggali kandungan Teknologi al Qur'an, telah ditemukan indra2 lainnya yang besar manfaatnya seperti indra ke- 7, ke- 8, dan seterusnya.
Kita semua tentunya telah mengetahui mengenai "Panca Indra", dan dunia barat telah menemukan mengenai "Indra ke-6 atau Sixth Sense". Akan tetapi masih banyak indra2 lainnya yang belum ditemukan dunia barat ternyata ada dijelaskan secara gamblang dalam teknologi al Quran.

Jumat, 17 Desember 2010

Mewujudkan Keberkahan Dalam Rumah Tangga


Mewujudkan Keberkahan Dalam Rumah Tangga



E-mailPDF
Setiap orang yang berumah tangga pasti menginginkan bagaimana kehidupan rumah tangganya bisa berjalan baik membahagiyakan bagi semua, Rosulullah teladan kita saat mengatakan: “Rumahku adalah surgaku” tentu ini menjadi cita-cita kita bersama. Tapi kita juga sangat memahami bahwasanya rumah beliau bagaikan surga bukan seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang saat ini. Karena rumah Rosululloh bukanlah rumah mewah yang penuh dengan perabot lengkap, beliau juga bukan orang yang selalu tercukupi kebutuhan rumah tangganya serta tidak pula hartawan, tapi rumah beliau adalah rumah yang diberkahi.
Sering kita mendengar seorang ibu mengatakan:
Dulu uang sekian cukup untuk kebutuhan sebulan tapi sekarang tidak lagi...!
Gaji suami juga belum pertengan bulan tp sudah mau habis...!
Anak-anak sekarang...!
Belum lagi ini...!
Belum lagi itu...!

Hilangnya keberkahan dalam jiwa, harta, dan anak-anak inilah yang menjadi sebab cita-cita “Rumahku adalah surgaku” cuma sebatas angan-angan sulit dirasakan oleh setiap kita.

Berikut adalah sebab-sebab datangnya keberkahan dalam rumah tangga.

1.Membaca Al Qur’an.
Menghidupkan rumah dengan membaca Al Qur’an merupakan sebab utama datangnya keberkahan. Alloh Subhanahuwata’ala berfirman: “ Dan  Al Quran ini  adalah Kitab yang Telah kami turunkan yang diberkahi (QS. Al An’am: 92). Al Qur’an Alloh jadikan sebagai sumber keberkahan pada saat dipelajari, dibaca, dijadikan sebagai sumber hukum, sebagai sarana berobat.

2.Iman dan Taqwa kepada Alloh Subhanahuwata’ala.
Alloh berfirman: “ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al A’rof: 96).

Maka kita dapat memahami bahwasanya orang-orang mukmin yang bertaqwa akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya juga istri-istri serta anak-anaknya.

3. Basmalah.
Mengajarkan anggota keluarga untuk senantiasa mengawali aktivitasnya dengan menyebut nama Alloh/basmalah. Rosululloh bersabda: “ Jika seseorang masuk kedalam rumahnya kemudian menyebut nama Alloh saat masuknya, dan menyebut nama Alloh saat makannya maka Syaithon berkata kepada kawan-kawannya: “kita tidak akan bermalam dan tidak akan makan malam” (HR. Muslim no 2018). Bahkan setiap amal yang tidak diawali dengan basmalah maka sia-sia.

4. Menghidupkan sunah makan bersama.
Sebagaimana dikabarkan oleh Rasululloh : “ Makanlah bersama-sama jangan sendirian sesungguhnya satu porsi cukup untuk dua orang, dua porsi cukup untuk tiga dan empat orang makanlah bersama-sama jangan sendirian karena keberkahan itu saat makan bersama-sama..” (Shohih Al Jami’ no 4501).   Serta ada makanan yang banyak mengandung keberkahan seperti susu, minyak zaitun, madu dan koma.

5. Mengagendakan Makan Sahur bersama.
Sebagaimana Rasululloh mengatakan: “ Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur mengandung keberkahan “ (Muttaqun alaih).

6. Minum Air Zam-Zam.
Rasululloh bersabda tentang air zam-zam: “ Sesungguhnya ia adalah air yang diberkahi ” (HR. Muslim no 155).

7. Menafkahi keluarga dengan harta yang halal.
Sesungguhnya Alloh Maha Baik dan hanya menerima yang baik-baik saja. Salah seorang salaf Sahl bin At Tastari berkata: “ Orang yang memakan makanan yang haram sesungguhnya dia telah menyakiti badannya baik karena dia menghendaki untuk memakannya atau karena enggan “. Rosululloh juga bersabda: “ Daging yang tumbuh dari harta yang haram maka Neraka lebih berhak menjadi tempat kembalinya ”  (HR. Al Hakim no 7165)

8. Membimbing keluarga agar memperbanyak Syukur.
Alloh Subhanahuwata’ala berfirman: “ Dan ingatlah tatkala Rabbmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih ". (QS. Ibrohim: 7)

9. Budayakan gemar bersedekah.
Rosululloh Bersabada: “ Sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi meredam murka Alloh Subhanahuwata’ala ”. (Shohih Al Jami’ no 3759).
Sedekah juga menjadi sebab Alloh memberikan kesembuhan bagi orang yang sakit, : “ Berobatlah dari penykit kalian dengan sedekah “ (Shohih Al Jami’ no 3358).

10. Mengajak keluarga bersilaturahmi kekerabat dan berbuat kebajikan.
Nabi Shalallohu’alaihi wa salam bersabda: “ Silaturahmi, akhlak terpuji, berbuat baik dengan tetangga  akan memakmurkan negri dan keberkahan umur ”. (HR. Ahmad no 25298).

11. Memulai aktivitas kerja dipagi hari.
Karena waktu pagi adalah waktu penuh keberkahan untuk mencari rezeki bahkan Rosulullah mendo’akan secara khusus: “ Ya Alloh berkahilah umatku diwaktu paginya “ (Shohih Abu Daud no 2345).

12. Pernikahan.
Pernikahan merupakan sebab datangnya keberkahan, Alloh Subhanahuwata’ala berfirman: “ Jika mereka dalam keadaan miskin maka Allah akan mencukupkan  mereka dengan kurniaNya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui “ (QS. An Nur: 32 ).

13. Mendirikan Sholat.
Mengajak anggota keluarga untuk memperbanyak sholat, sebagaimana Alloh Subhanahuwata’ala berfirman: “ Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa “. (QS. Thohaa: 132)

14. Senantiasa tawakal hanya kepada Alloh. 
Nabi Shalallohu’alaihi wa salam bersabda: “ Seandainya tawakalmu kepada Alloh dengan sebenar-benarnya maka sungguh engkau akan diberikan rezeki sebagaimana burung yang pergi dalam keadaan perut yang kosong dan pulang dengan perut yang telah penuh ”. (HR.Ahmad no 370)

15. Memperbanyak istighfar.
Alloh Subhanahuwata’ala berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: Beristghfarlah kepada Rabbmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun- Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat- Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh: 10-12).

Bachdim ingin berkarir di Indonesia

Irfan Bachdim (Kelak) Ingin Membangun Panti Asuhan di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,Selain ingin memperkuat timnas Indonesia di kancah internasional, Irfan Bachdim ternyata masih punya satu lagi mimpi. Ia ingin membantu anak-anak di Indonesia.


Kalau banyak duit, dia ingin mempersembahkan uang kepada orang tuanya untuk membangun panti asuhan di Indonesia. Ungkapan Irfan itu tertuang pada tayangan televisi Belanda dua tahun lalu.


Acara ini menyorot Irfan Bachdim dalam serial 12 bakat FC Utrecht. Program hampir setengah jam ini berjudul Forza Utrecht dan ditayang pada paroh 2008 di Belanda.


Video bahasa Belanda itu menampilkan seri I. Irfan dan Sebastiaan, dari FC Utrecht menuturkan karir sepakbola dari awal hingga akhir menjelang kontrak prof di Utrecht. Pada akhirnya hanya Irfan yang mendapat kontrak, tapi itu pun tidak diperpanjang setelah satu tahun.


Sekarang semua orang tahu, Irfan berhasil menggapai dambaannya Desember 2010, main untuk timnas Garuda dan bertemu dengan SBY sang Presidennya. Anak muda yang tadinya ditolak Persib dan Persija awal 2010, dan lewat Charity Games paruh 2010 akhirnya Irfan dikontrak di Persema dan sekarang menjadi salah satu idola di timnas Indonesia. Sebuah perjalanan panjang dan butuh kesabaran.


Anak-anak
Dari tayangan video itu tampak, Irfan Bachdim masih punya satu lagi mimpi. Berbuat untuk anak-anak Indonesia. "Suatu ketika saya ingin berbuat sesuatu untuk anak-anak. Saya bisa mengajak mereka berolahraga. Sebab apa yang anak sekarang lakukan (tidak bergerak red.) hanya nonton televisi, dengan camilan di tangan. Main komputer dan games dll. Itu sangat disayangkan. Saya benar-benar ingin berbuat untuk remaja."


Cita-citanya ingin mempersembahkan sejumlah uang untuk membangun panti asuhan di Indonesia. "Ayah saya juga punya impian untuk membantu anak-anak di Indonesia," katanya.


Bermula dari pengalaman sang ayah Noval Bachdim: "Dua tahun lalu saya ke Indonesia sendiri (2006--red) Ketika sedang naik bis, ada anak kecil menepuk saya dari belakang dan menyodori secarik kertas bertuliskan 'tolong bantu saya untuk membayar uang sekolah'. Sejak saat itu saya berjanji, kalau suatu saat punya uang, saya ingin membangun panti asuhan untuk anak-anak yang menurut saya sangat membutuhkan."


Irfan mengatakan,"Kalau suatu ketika saya punya pendapatan yang banyak, saya akan mempersembahkan uang kepada ayah supaya dia bisa membangun panti asuhan di Indonesia. Dengan begitu saya juga bisa membantu anak-anak di Indonesia."
Red: Krisman Purwoko
Sumber: RNW

Rabu, 15 Desember 2010

Seputar Olahraga

Semi final AFF 2010, Indonesia ditantang Filipina PDF Print E-mail
09 Dec 2010
Tim Merah Putih berpeluang besar merebut tiket ke final Piala AFF 2010. Pasalnya, di semifinal, Indonesia akan menghadapi tim bukan unggulan, Filipina.

Filipina memastikan lolos ke empat besar sebagai peringkat kedua Grup B setelah di pertandingan terakhir babak penyisihan, Rabu (8/12) bermain imbang tanpa gol dengan Myanmar. Dengan nilai lima, Filipina menjadi pendamping Vietnam yang menjadi juara Grup B.

Di atas kertas Indonesia akan mampu mengatasi Filipina. Dengan kualitas pemain dan pengalaman yang dimiliki, Indonesia yang meraih hasil sempurna di babak penyisihan, seharusnya tidak memiliki kesulitan untuk bisa mengatasi Filipina yang memang tidak memiliki sejarah kuat dalam dunia sepak bola.

Namun, pelatih Alfred Riedl tetap harus berhati-hati menghadapi Filipina. Pasalnya, tim yang sebelumnya sama sekali tidak diprediksi lolos ke babak empat besar ini, menunjukkan permainan mengejutkan di babak penyisihan. Kejutan terbesar yang dilakukan Filipina adalah dengan menumbangkan Vietnam, 2-0 di babak penyisihan Grup B. Jika lengah, bukan tidak mungkin Irfan Bachdim dan kawan-kawan akan menjadi korban berikutnya Filipina.

Jika mampu lolos dari hadangan Filipina, Indonesia akan menghadapi pemenang semifinal lain antara Vietnam dengan Malaysia. Melihat kekuatan yang dimiliki, peluang Vietnam-Malaysia untuk lolos ke partai puncak fifty-fifty. Kedua kesebelasan memiliki kekuatan yang hampir sama. Malaysia sendiri di penyisihan Grup A dibantai Indonesia dengan skor telak 5-1.

Semifinal dan final Piala AFF 2010 sendiri akan dilakukan dengan sistem home and away. Semifinal leg pertama akan dilakukan 15 dan 16 Desember 2010. Sedangkan leg kedua akan berlangsung 18 dan 19 Desember 2010. Adapun final akan berlangsung 26 Desember 2010 dan 29 Desember 2010. 

http://UangDownload.Com/88054